Sistem 4 Hari Kerja Makin Diminati Negara Maju – Buat kamu yang merupakan seorang karyawan, pasti sering merasa libur 2 hari atau bahkan sehari dalam seminggu terasa kurang. Apalagi jika beban pekerjaan sedang tinggi dan deadline membuat kamu menanti-nanti datangnya weekend.
Ketika sudah weekend malah terasa sangat cepat berlalu dan hari senin yang ditakutkan pun tiba. Ya, sistem kerja 5 hari dalam seminggu memang sudah menjadi hal yang lazim di dunia kerja. Bahkan ada yang bekerja juga di hari Sabtu meskipun hanya setengah hari.
Namun tahukah kamu bahwa banyak negara maju yang mulai menerapkan sistem 4 hari kerja dalam seminggu? Mereka bahkan membuktikan bahwa sistem kerja yang baru ini terbukti lebih efektif dan meningkatkan produktivitas kerja secara signifikan.
Baca juga : Tips Menghadapi Kegagalan dalam Tes CPNS
Sistem 4 Hari Kerja Makin Diminati Negara Maju
Penelitian tentang sistem 4 hari kerja
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas bekerja selama 4 hari dalam seminggu. Sebagai contoh, sebuah studi pada tahun 2018 oleh Universitas Auckland di Selandia Baru mengumpulkan data dari sebuah perusahaan teknologi yang memperkenalkan program kerja 4 hari dalam seminggu. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa produktivitas dan kesejahteraan karyawan meningkat, sedangkan tingkat stres menurun.
Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2021 oleh University College London dan Melbourne Institute of Applied Economic and Social Research menganalisis data dari survei di Australia dan menemukan bahwa karyawan yang bekerja selama 4 hari dalam seminggu melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan kecenderungan untuk merasa lebih produktif dibandingkan dengan mereka yang bekerja 5 hari dalam seminggu.
Islandia membuktikan sistem 4 hari kerja jauh lebih efektif
Islandia telah menjadi contoh sukses dalam menerapkan program kerja 4 hari dalam seminggu. Pada tahun 2015, pemerintah Islandia bekerja sama dengan serikat pekerja, memulai sebuah eksperimen di mana beberapa perusahaan di seluruh negeri diizinkan untuk mengadopsi program kerja 4 hari dalam seminggu selama 4-5 jam sehari tanpa pengurangan gaji.
Hasil dari program ini telah diuji coba dan dinilai pada tahun 2019, dan menunjukkan bahwa program kerja 4 hari dalam seminggu secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, serta menurunkan tingkat kelelahan dan stres. Selain itu, hasil dari studi ini juga menunjukkan bahwa program ini tidak berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas pekerjaan, namun justru meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan secara keseluruhan.
Hasil ini kemudian memicu lebih banyak perusahaan di Islandia untuk mengadopsi program kerja 4 hari dalam seminggu. Pada tahun 2021, hampir 90% pekerja di Islandia sudah berada dalam perusahaan yang menerapkan program kerja 4 hari dalam seminggu.
Banyak negara maju yang mulai menerapkan sistem 4 hari kerja
Beberapa negara maju telah mulai mengadopsi sistem kerja 4 hari dalam seminggu, dan ada beberapa negara yang sedang mempertimbangkan untuk mengimplementasikannya. Beberapa contoh negara yang telah menerapkan atau akan menerapkan sistem kerja 4 hari dalam seminggu adalah:
Selandia Baru
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan penggunaan model kerja fleksibel, termasuk kerja 4 hari dalam seminggu, sebagai bagian dari strategi untuk memulihkan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
Skotlandia
Pada tahun 2021, Partai Hijau Skotlandia memasukkan pilihan kerja 4 hari dalam seminggu sebagai bagian dari platform mereka dalam pemilihan umum Skotlandia. Mereka menyatakan bahwa pilihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan serta mengurangi dampak lingkungan.
Jepang
Beberapa perusahaan di Jepang, seperti Microsoft dan Uniqlo, telah mengadopsi program kerja 4 hari dalam seminggu untuk meningkatkan keseimbangan kerja-dan-kehidupan karyawan dan meningkatkan produktivitas.
Spanyol
Pada bulan Maret 2021, Spanyol memperkenalkan program uji coba kerja 4 hari dalam seminggu untuk seluruh karyawan pemerintah selama enam bulan. Program ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi stres, dan meningkatkan keseimbangan kerja-dan-kehidupan.
Islandia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Islandia telah menjadi pelopor dalam menerapkan sistem kerja 4 hari dalam seminggu.
Namun, perlu diingat bahwa setiap perusahaan dan situasi kerja mungkin berbeda-beda, sehingga efektivitas bekerja selama 4 hari dalam seminggu dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis pekerjaan, tugas yang harus diselesaikan, dan lingkungan kerja yang ada.
Oleh karena itu, perusahaan yang mempertimbangkan untuk mengadopsi program kerja 4 hari dalam seminggu perlu melakukan penilaian dan studi kelayakan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka.