Bahaya Menjadi Yes Man di Dunia Kerja – Seperti yang kita tahu, seseorang yang selalu mengatakan “Ya” atau yang lebih sering disebut dengan Yes Man memang banyak ditemukan di dunia kerja. Banyak alasan yang menyebabkan seseorang lebih memilih untuk menjadi Yes Man.
Salah satunya adalah rasa tidak enak dalam menolak sesuatu atau hanya sekedar ingin menghindari konflik. Meskipun terkadang dirasa baik, sebenarnya tindakan Yes Man ini termasuk bahaya karena memiliki beberapa pengaruh buruk untuk diri sendiri.
Lantas apa saja bahaya menjadi seorang Yes Man? Yuk simak langsung penjelasannya berikut ini!
Baca Juga : Alasan Resign Para Gen Z dari Tempat Kerja
Bahaya Menjadi Yes Man di Dunia Kerja
Pekerjaan menjadi menumpuk
Karena terlalu sibuk membantu rekan kerja karena merasa sungkan untuk menolak, mau tidak mau pekerjaan kamu sendiri akan menumpuk. Hal ini tentu merugikan diri kamu sendiri karena pekerjaan yang melewati deadline dan kewalahan untuk menyelesaikannya.
Bisa-bisa kamu yang terkena hukuman atau mendapatkan penilaian yang buruk karena performa yang menurun akibat sibuk membantu orang lain.
Susah memenuhi prioritas pribadi
Tiap individu tentunya memiliki prioritas masing-masing. Ada orang yang bisa mengatur mana yang menjadi prioritasnya dan ada juga yang tidak bisa karena terlalu sibuk membantu orang lain. Biasanya Yes Man selalu melakukan hal ini dengan mementingkan kepentingan orang lain dahulu. Akibatnya adalah prioritas pribadi menjadi terganggu dan bahkan tertunda.
Kehilangan banyak waktu
Waktu juga menjadi hal yang menjadi kerugian bagi seorang Yes Man. Yes Man akan kehilangan banyak waktu berharga yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain namun malah digunakan untuk kepentingan orang lain.
Terbiasa berbohong
Sadar atau tidak sadar, seorang Yes Man akan terbiasa untuk berbohong kepada rekan kerja ataupun atasannya. Hal ini karena mereka ingin membuat orang lain merasa senang dengan dirinya.
Salah satu contohnya adalah mereka akan selalu menerima apapun pendapat dari atasan tanpa memberikan kritik dan saran meskipun mereka tahu bahwa pendapat yang diberikan kurang tepat atau sesuai.
Seorang Yes Man juga hanya akan menyampaikan hal-hal yang baik saja kepada rekan kerja dan atasan dengan tujuan memberikan image yang positif dan baik.