Apa itu Ageisme dan Dampak Buruknya Bagi Perusahaan

0
432
Apa itu Ageisme dan Dampak Buruknya Bagi Perusahaan

Apa itu Ageisme dan Dampak Buruknya Bagi Perusahaan – Ageisme (atau ageism) adalah diskriminasi atau perlakuan tidak adil terhadap seseorang berdasarkan usia mereka. Hal ini dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang pekerjaan, kesehatan, perumahan, media, atau interaksi sosial sehari-hari.

Ageisme dapat terjadi dalam bentuk stereotip atau prasangka terhadap orang yang lebih tua atau lebih muda dari kelompok usia tertentu, misalnya menganggap orang yang lebih tua tidak produktif atau tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, atau menganggap orang yang lebih muda tidak berpengalaman atau tidak mampu memberikan kontribusi yang berarti.

Baca Juga : Apakah Karyawan Kontrak Mendapatkan THR?

Apa itu Ageisme dan Dampak Buruknya Bagi Perusahaan

Ageisme dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang, dan juga merugikan bagi masyarakat secara keseluruhan dengan mengurangi kesempatan dan aksesibilitas bagi orang-orang dari kelompok usia tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perilaku ageisme dan mempromosikan penghargaan terhadap semua kelompok usia.

Apakah Ageisme Salah?

Ya, ageisme salah dalam dunia kerja. Diskriminasi berdasarkan usia dapat mengurangi kesempatan kerja, penghasilan, kesejahteraan ekonomi, dan kemampuan seseorang untuk mencapai potensi karir mereka. Hal ini dapat berdampak pada karyawan yang lebih tua atau lebih muda yang mungkin dianggap kurang berharga atau kurang berpengalaman oleh pengusaha atau rekan kerja mereka.

Ageisme juga dapat merugikan organisasi dengan membatasi ketersediaan sumber daya, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh dari berbagai kelompok usia dalam tenaga kerja. Ini dapat menghambat kemajuan dan inovasi perusahaan dan mencegah pengembangan yang seimbang dan inklusif.

Dampak Buruk Ageisme

Dampak buruk dari ageisme dalam suatu perusahaan dapat mencakup:

  • Kehilangan keahlian dan pengalaman: Ageisme dapat menyebabkan kehilangan karyawan yang lebih tua yang mungkin memiliki pengalaman dan keahlian yang berharga yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan inovasi perusahaan.
  • Kerugian finansial: Memecat karyawan yang lebih tua atau membayar mereka kurang dari yang layak dapat menghasilkan gugatan diskriminasi usia dan denda yang signifikan.
  • Produktivitas rendah: Karyawan yang lebih tua yang merasa tidak dihargai atau diperlakukan dengan tidak adil mungkin merasa tidak termotivasi untuk bekerja dengan maksimal dan berkontribusi secara optimal pada perusahaan.
  • Reputasi buruk: Perusahaan yang terbukti melakukan diskriminasi usia dapat menerima kritik yang kuat dari masyarakat dan media, yang dapat merusak reputasi perusahaan dan citra merek.
  • Kurangnya inovasi: Menghilangkan karyawan yang lebih tua yang mungkin memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk berinovasi dan berkembang.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempromosikan kebijakan dan budaya kerja yang inklusif bagi semua karyawan, tidak peduli usia mereka, untuk meminimalkan dampak buruk ageisme. Hal ini dapat mencakup pengembangan peluang karir yang setara untuk semua karyawan, pengakuan terhadap kontribusi karyawan dari berbagai kelompok usia, dan pelatihan dan pengembangan yang setara untuk semua karyawan.